Blogspot.com

Praktikum pemeriksaan berat volume agregat

Pada kesempatan kali ini komputermiliku akan menguraikan bagaimana contoh laporan praktikum pemeriksaan berat volume agregat. Bagi kalian yang sedang kuliah Teknik sipil atau belajar konstruksi mungkin tidak terdengar asing mengenai material agregat, dikarenakan agregat merupakan sebuah bahan pokok yang sering digunakan dalam pembangunan sebuah rumah atau gedung. Agregat itu sendiri secara garis besar terdiri dari agregat halus dan agregat kasar.
Praktikum  pemeriksaan berat volume agregat biasa di lakukan pada saat mata kuliah praktikum Bahan konstruksi atau mungkin bisa juga yang lainnya. dalam praktikum bahan konstruksi terdiri dari berbagai modul praktikum dan salahsatunya modul ini. 
Nah bagi kalian yang sedang mencari referensi praktikum ini bisa lihat di bawah ini.

PEMERIKSAAN BERAT VOLUME AGREGAT
1. TUJUAN  
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah untuk menentukan berat isi agregat kasar, halus, atau campuran yang didefinisikan sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volume.

2. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a.Batang penusuk
Terbuat dari baja berbentuk batang lurus, berdiameter 16 mm dan panjang 610 mm dan ujungnya dibuat tumpul.
b.Timbangan
Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram kapsitas 2 kg untuk contoh agregat halus, dan keteliltian  1 gram kapasitas 20 kg untuk contoh agregat kasar.
e.Mistar perata  
Berfungsi untuk meratakan agregat dalam alat penakar.
d.Sekop
Berfungsi untuk memasukan agregat kedalam alat penakar.
c.Alat penakar/wadah
Berbentuk silinder terbuat dari logam atau bahan kedap air dengan ujung dan dasar yang benar-benar rata.

3. BAHAN
Bahana yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a.Agregat kasar
b.Agregat halus 

4. PROSEDUR PERCOBAAN
Pegujian berat isi dan rongga udara dalam agregat dilakukan sebagai berikut:

KONDISI KASAR
A. Berat isi tusuk
  1. Timbang dan catat berat wadah (W1);
  2. Kemudian isi alat penakar/wadah dengan agregat kasar dalam tiga lapis yang sama tebal;
  3. Setiap lapisan dipadatkan  dengan tongkat pemadat yang ditusukan sebanyak 25 x secara merata;
  4. Lalu pada saat lapis ketiga, masukan agregat kasar melebihi ukuran alat penakar/wadah. Tusuk sebanyak 25 x kemudian ratakan menggunakan mistar perata;
  5. Timbang dan catat berat benda wadah beserta agregat kasar (W2)
  6. Kemudian hitung berat agregat kasar (W3=W2-W1)
B. Berat isi lepas
  1. Pertama timbang dan catat berat wadah/alat penakar (W1);
  2. Masukan agregat kasar secara perlahan agar tidak berjatuhan dan tidak terpisah dengan butir-butir lainnya, dengan ketinggian 5 cm di atas wadah menggunakan sekop sampai penuh;
  3. Kemduain ratakan permukaan agregat kasar  menggunakan mistar perata;
  4. Timbang dan catat berat wadah beserta agregat kasar (W2)
  5. Kemuidan hitung berat agregat kasar ( W3 = W2-W1).

C. Berat Isi ketuk
  1. Pertama timbang dan catat berat wadah (W1);
  2. Masukan agregat kedalam wadah dalam tiga lapis yang sama tebal;
  3. Setiap lapis dikasarkan dengan mengetuk-ngetukan dengan menempelkan  wadah/alat penakar ke lantai sebanyak 50 x secara merata;
  4. Timbang dan catatlah berat wadah beserta agregat kasar (W2)
  5. Hitung berat agregat kasar (W3 = W2 – W1)
AGREGAT HALUS
A.  Berat isi tusuk
  1. Pertama timbang dan catatlah berat wadah (W1);
  2. Isi alat penakar/wadah oleh agregat halus dalam tiga lapis sama tebal;
  3. Setiap lapisan dikasarkan dengan tongkat pemadat yang ditusukkan sebanyak 25 x secara merata;
  4. Pada saat lapisan ketiga, isi agregat halus melebihi ukuran wadah, tusuk sebanyak 25 x kemdian ratakan dengan mistar perata;
  5. Timbang dan catat berat wadah beserta agregat halus  (W2)
  6. Kemudian hitung berat agregat halus ( W3 = W2 – w1)
B.  Berat isi lepas
  1. Pertama timbang dan catat berat wadah (W1);
  2. Masukan agregat halus perlahana agar tidak berjatuhan dan tidak berpisah dengan butir-butir yang lainnya, dengan ketinggian 5 cm di atas alat penakar dengan menggunakan sekop sampai penuh;
  3. Ratakan permukaan agregat kasar dengan menggunakan mistar perata;
  4. Timbang dan catat berat wadah beserta agregat halus (W2)
  5. Kemudian hitunglah berat agregat halus ( W3 = W2 – W1)

C.  Berat Isi ketuk
  1. Pertama timbang dan catat berat wadah (W1)
  2. Isi wadah dengan agregat halus dalam tiga lapis yang sama tebal;
  3. Setiap lapis dikasarkan dengan mengetuk-ngetukan dengan menempelkan wadah ke lantai sebanyak 50 x secara merata;
  4. Pada saat lapis ketiga, isi agregat halus melebihi ukuran wadah. Ketuk sebanyak 50 x secara merata kemudian ratakan dengan mistar perata;
  5. Timbang dan catat berat wadah beserta agregat halus (W2);
  6. Kemudian hitung berat agregat halus ( W3 = W2 – W1).
5.  PERHITUNGAN
Berat isi agregat = W/V kg / m³
Dimana    V merupakan volume wadah dan W adalah berat



6.  LAPORAN 
Tabel laporan hasil pemeriksaan berat isi agregat..

Kkomputermiliku.blogspot.co.id

7.  CATATAN
Wadah yang akan digunakan harus dikolaborasikan terlebih dahulu dengan cara :
  • Isilah wadah menggunakan air sampai penuh pada suhu kamar, supaya ditutup dengan pelat kaca tidak terlihat gelembung udara.
  • Timbang dan catat berat wadah beserta air.
  • Hitung berat air = (berat wadah + air - berat wadah)
  • Timbang dan catat berat wadah serta benda uji
8.  KESIMPULAN
Dari ketiga observasi yang telah dilakukan, didapatkan berat isi pada agregat kasar dan agregat halus diantaranya:
Berat isi tusuk
-Agregat kasar    = 1,431 kg/ltr
-Agregat halus     = 1,337 kg/ltr
Berat isi lepas :
-Agregat kasar    = 1,331 kg/ltr
-Agregat halus     = 1,209 kg/ltr
Berat isi ketuk
-Agregat kasar    = 1,424 kg/ltr
-Agregat halus     = 1,295 kg/ltr
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara ketiga pemeriksaan penentuan berat isi agregat, berat isi yang paling menghasilkan berat volume terbesar adalah pada pemeriksaan pertama (dengan cara ditusuk) yaitu :
-Agregat kasar terbesar    = 1,431 kg/ltr
-Agregat halus terbesar    = 1,337 kg/ltr


Itulah Contoh prosedur praktikum pemeriksaan berat volume agregat. Praktikum itu dilaksanakan ada adanya sesuai apa yang di dapat dalam praktikum. Bagi kalian yang membutuhkan bisa dijadikan bahan referensi tetapi kalau bisa ketik ulang supaya kita bisa paham mana yang benar dan mana yang salah jangan asal kopas ditelan mentah-mentah,hehe.
Semoga tulisan di atas bisa bermanfaat untuk kita semua. Apabila ada kesalahan baik dalam perhitungan atau prosedur bisa kalian tuliskan di kolom komentar di bawah, supaya saya bisa memperbaikinya!
Labels: Praktikum Bahan Konstruksi

Thanks for reading Praktikum pemeriksaan berat volume agregat. Please share...!

0 Comment for "Praktikum pemeriksaan berat volume agregat"

Back To Top